Elok dipandang si mata lentik
Saat tertawa wajahnya merona
Sebaik-baik berparas cantik
Yang istimewa wanita soleha
Bunga melati indah menawan
Seikat dengan bunga cempaka
Percuma cantik indah menawan
Tiada akhlak pesona kan sirna
Kidung sunyi sang penggembala
Setia menanti cakrawala beradu
Menawan hati indah sang kejora
Tak kuat diri nafikan rindu
Bunga melati indah menawan
dirangkai dengan bunga cempaka
Ahad pagi di Habiburrahman
Setor hafalan berlomba-lomba
Tampilkan postingan dengan label rindu. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label rindu. Tampilkan semua postingan
Rabu, 05 Mei 2010
Selasa, 05 Januari 2010
Tentang Sesuatu
Merindu belahan jiwaku, seorang wanita pendamping hidup, pengisi kekosongan jiwa. Kehidupan yang diberkahi. Meski tak ku mengetahui siapa gerangan nama bidadariku itu. Kerinduan terus menjelaga. Kalau dituruti fikiran ini mungkin dapat kuketahui, dimana berdirinya saat aku pergi dan pulang, bagaimana rona wajahnya saat aku memanggil nama sayangnya, atau kegenitan suaranya saat manjanya terangkat.
Obat kerinduan hanyalah sebab datangnya rindu. Tak heran banyak orang yang jatuh sakit karena sebab rindunya pergi entah kemana dan tak kembali lagi.
Dia seorang yang energik, selalu ceria namun banyak malu-nya. Pernah suatu hari aku memanggil nama kecilnya dengan suara nyaring di hadapan teman-temannya. Yang kulihat merupakan ekspresi yang benar-benar diluar dugaan dan sekaligus merupakan momen yang sangat indah. Wajahnya merah padam, tapi senyuman yang indah menghiasi wajahnya. Dengan tergesa datang menghampiriku sambil mencubit tanganku dan berbisik "Bang.. Jangan disebut didepan banyak orang". Baru aku mengetahui dimana posisiku terhadap teman-teman dekatnya.
Hal tadi cuma sebuah kerinduan. Suatu yang tanpa ada akhir, berkembang, bertambah dan berkurang seiring dengan irama jiwa tanpa titik.
Langganan:
Postingan (Atom)