Banyak pengusaha sukses menyarankan bagi pemula dalam dunia usaha, agar memiliki mentor. Mentor bisnis adalah mereka yang telah mengalami bagaimana membangun bisnis kemudian bagaimana mempertahankan eksistensi usahanya dari waktu ke waktu. Pengalaman selama proses tersebut adalah sangat mahal dan tidak dapat diperoleh di bangku sekolah manapun.
Berikut adalah daftar 10 mentor bisnis Indonesia :
1. PURDI E. CHANDRA, Primagama Group
Owner Primagama Group ini memang cukup gila. Dengan slogan “Cara Gila Jadi pengusaha” Purdi mulai bertekad mencetak sebanyak-banyaknya pengusaha sukses di Indonesia melalui Entrepreneur University. Sekolah bisnis ini sendiri telah berdiri di lebih dari 50 kota di Indonesia. Purdi adalah salah seorang mentor bisnis sukses, terbukti hingga kini ia masih selalu menjadi tempat bertanya para pengusaha maupun calon pengusaha.
Primagama Group hampir bisa dikatakan merajai bisnis pendidikan formal dan nonformal. Selain memiliki ratusan cabang franchise bimbingan belajar, Primagama juga memiliki universitas, sekolah pengusaha, property, musik, hingga belakangan sekolah sulap. Purdi seakan tidak menunjukkan niat berhenti mengembangkan usahanya.Jadi sangat pantas Purdi ada di no. 1 daftar 10 mentor bisnis Indonesia.
2. AGUS PRAMONO , Ayam Bakar Mas Mono
Mantan Office Boy (OB) yang memulai usaha dengan gerobak kaki lima tahun 2002. Mas Mono bukan sembarang pengusaha. Pemilik Rumah Makan “ayam bakar mas mono” dan “baso moncrot” ini belakangan sering “keluar masuk” televisi. Mulai dari acara bersama Ust. Yusuf Mansur hingga beberapa acara kewirausahaan bersama Sandiaga S. Uno. Segera setelah di franchisekan Rumah Makan Ayam Bakar Mas Mono langsung diserbu banyak calon franchisee. Gelar UKM terbaik dari Menteri KUKM untuk tahun 2010 pun disabetnya.
Dengan puluhan cabang rumah makan dengan omzet milyaran rupiah perbulan, tak membuat Mas Mono tinggi hati. Mas Mono tetap mudah dihubungi untuk berbagi pengalaman sebagai Provokator Entrepreneur ke seluruh Indonesia.
3. MURLIDI, Bakmi Mbah Mo
Pemilik/Pengelola Warung Bakmi paling enak di Bantul. Mentor bisnis yang biasa dipanggil Mbah Mo dikenal dengan konsep “Anti Marketing”. Mbah Mo membuat pakar marketing Rhenald Kasali geleng-geleng kepala. Mbah Mo berhasil mempopulerkan Warung Bakminya hingga beromset sedikitnya jutaan rupiah per hari tanpa modal. Sekarang Mbah Mo adalah mentor bisnis yang sangat disegani di Komunitas Entrepreneur University seluruh Indonesia.
4. WIWIED WIDIYANTO, Kaos C-59
Pemilik label kaos C-59 ini memulai usaha tahun 1989 dari salah satu gang kecil di Bandung. Dikenal di kalangan artis dan komunitas Moge (motor gede), Sekarang Mas Wiwied telah memiliki pabrik garmen sendiri dengan berbagai merk fashion dengan pasar hingga ke luar negeri. Kiprah beliau dalam memajukan pebisnis garment lokal juga tidak diragukan lagi, terbukti dari banyaknya penghargaan yang didapatnya. Sebagai mentor bisnis beliau juga tidak pelit berbagi, beliau tak segan membongkar bagaimana kekuatan branding dapat melejitkan omset usaha, seperti pengalamannya membangun branding C-59.
5. MIMING PANGARAH, The Secret of Ngutang
Miming adalah mantan Sales angkot. Saat ia adalah Bos PT. Indoprint Offset & Printing industry. Perusahaannya bergerak di bidang percetakan. Dengan keberanian dan pengetahuannya menghadapi hutang, Miming Pangarah dapat memperoleh aset 7 milyar dalam waktu 2 tahun. Miming cukup memiliki banyak pengalaman tentang hutang, lalu bagaimana mengelola hutang tadi menjadi asset. Pengalamannya itu kemudian dia tuangkan dalam buku The Secret of Ngutang. Sekarang Miming adalah The Most Wanted Mentor yang sangat dahsyat.
6. KOMA UNTORO, Purwacaraka Music Studio
Koma Untoro adalah mantan manager BEJ (Bursa Efek Jakarta). Koma sangat jeli melihat peluang bisnis. Koma dapat memaksimalkan animo masyarakat terhadap pendidikan musik menjadi ladang uang. Melalui perusahaannya PT. Prima waralaba Koma Untoro menggandeng Purwacaraka sahabatnya untuk membangun franchise “ purwacaraka music studio” . PT. Prima Waralaba memegang lisensi “ purwacaraka music studio”. Saat ini purwacaraka music studio sudah memiliki 73 cabang diseluruh indonesia.
7. HENDI SETIONO, Kebab Turki Baba Rafi
Yang paling muda dalam daftar 10 mentor bisnis Indonesia, Pemilik Kebab Turki Baba Rafi ini telah memiliki 300-an outlet seluruh Indonesia diusia 26 tahun. Hendi adalah pemenang Wirausaha Muda Mandiri (Bank Mandiri) selain beberapa penghargaan lainnya. Selain Kebab Turki, Hendi juga memiliki beberapa usaha lainnya. Dari usahanya Hendi menghasilkan omset milyaran rupiah per bulan. Hendi bertekad menembus pasar Internasional, dimulai dengan membuka outlet di Malaysia. Selain itu dia juga bertekad menyebarkan virus wirausaha di Indonesia.
8. WAN MUHAMMAD, Toysmart
Memulai usaha tahun 2000, Mantan manager PT. INTANCO cikarang bekasi saat ini mempunyai 35 outlet Franchise rumah mainan anak “Toysmart” serta puluhan gerai “Idolmart” ATK. Puluhan tahun bergelut dengan dunia akunting sebagai pengajar, konsultan, auditor, akuntan eksternal, Management Representative (MR) ISO 9000 dan akuntan internal di beberapa perusahaan swasta, Wan Muhammad menemukan kesalahan dalam ilmu akuntansi yang diajarkan di kampus. Wan menilai ilmu akuntansi itu tidak cocok untuk wirausahawan. Sebagai mentor bisnis Wan Muhammad kemudian mengembangkan sebuah ilmu baru lalu menyebutnya “kontra akuntansi”.
9. HADI SUTRISNO / PAK NDUNG
Mentor favorit Entrepreneur University tentang kecerdasan spiritual serta memberikan pelatihan intuisi dalam berbisnis. mengembangkan otak kanan dengan meditasi/dzikir.
10. DIDI JUNAEDI, Laboratorium Klinik Primadia
Pemilik Franchise Laboratorium Klinik Primadia ini memulai usahanya dari nol. Sekarang Laboratorium Klinik Primadia telah memiliki memiliki beberapa outlet di Indonesia. Didi juga cukup dikenal di kalangan komunitas pengusaha di Jakarta sebagai salah satu ketua JAKEC (Jakarta Entrepreneur Club)
Tampilkan postingan dengan label Istilah Entrepreneur. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Istilah Entrepreneur. Tampilkan semua postingan
Sabtu, 31 Juli 2010
Daftar 10 Mentor Bisnis Sukses Indonesia
Minggu, 04 Juli 2010
Istilah Entrepreneurship; STREET SMART , Purdi E.Chandra
Street smart adalah cerdas dari praktek langsung. Tak perlu menjadi paling ahli dalam suatu bidang atau mengetahui teori semua bidang agar anda sukses. Cukup dengan trik-trik jalanan sederhana seperti ATM (Amati, Tiru & Modifikasi), dan lain sebagainya, seseorang bisa mencapai sukses. Modal utama street smart adalah keberanian mencoba, optimisme, dan kemampuan analisis sederhana. Street smart mungkin lebih dekat kepada learning by doing. Tapi ini bukan sekedar learning karena banyak hal yang dipertaruhkan disini.
Purdi E. Chandra yang pertama kali mengibarkan hal ini di Indonesia melalui sekolah bisnisnya Entrepreneur University. Dengan tagline “cara gila jadi pengusaha” Entrepreneur University (EU) terbilang sukses membentuk pengusaha-pengusaha baru yang street smart. Mengambil jalan street smart memang akan terlihat seperti orang gila. Mereka memiliki keberanian menghadapi tantangan yang luar biasa dibandingkan dengan orang pada umumnya. Justru disinilah menariknya. Purdi E. Chandra berhasil membuktikannya. Dengan pola street smart, semakin banyak pengusaha muda sukses baru dari kalangan EU, padahal mereka tak memiliki pendidikan tinggi ataupun keahlian khusus di bidangnya. Lalu mereka yang sudah sukses ini berbagi pengalamannya kepada anggota-anggota baru.
Menurut Purdi, kendala orang sulit menjadi pengusaha adalah karena terlalu banyak diajarkan menggunakan otak kiri (academic smart )di sekolah/kampus. Menurutnya mereka yang academic smart, terlalu terbiasa untuk tidak boleh salah, padahal dalam kehidupan nyata semakin banyak kesalahan dapat menjadi pengalalman yang berharga untuk pelajaran hidup. Di sekolah kita terbiasa diajarkan bagaimana menghitung angka-angka dan menghafal pelajaran, bukannya belajar praktek berkomunikasi, kerjasama tim dan kepemimpinan yang baik. Di sekolah, mencontek adalah hal yang diharamkan. Dalam street smart mencontek malah dianjurkan. Kita tentunya mengenal istilah ATM (Amati, Tiru & Modifikasi).
Sehingga ada yang berpendapat bahwa sistem pendidikan kita di sekolah selama ini sebetulnya ‘memiskinkan kecerdasan entrepreneur’ kita sendiri.
Street smart menuntut kita belajar dari kesuksesan dan kegagalan orang lain maupun kita sendiri yang kita temui semasa berpraktek. Hal yang dilihat sukses dapat ditiru dan dikembangkan sedang yang berbuah kegagalan dapat menjadi peringatan untuk tidak diikuti. Tidak perlu repot-repot merintis jalan baru, konsep baru atau produk baru dalam bisnis yang belum tentu keberhasilannya, toh sudah banyak orang yang telah merentasnya, kita cukup memperhatikan dan meniru serta mengembangkan yang telah berhasil dan menjauhi yang telah gagal. Dengan segera mempraktekkannya, pengalaman kita akan terbentuk, kemudian perlahan konsep, metode dan hal-hal lainnya dapat kita pahami dengan sendirinya. Salah satu contoh yang sukses dengan metode ini di bidang internet adalah GM. Susanto.
Semakin kesini pola street smart ini semakin banyak digunakan orang di berbagai bidang. Ada internet marketing street smart, dll. Determinasi otak kanan dan kekuatan mental sangat dominan berpengaruh bagi praktisi Street smart. Kalimat sederhananya street smart adalah cerdas dengan praktek. Kalau di sekolah/kampus, kita hanya akan mendapat cerdas akademik saja (academic smart)
Soo.. kalau begitu jangan sekolah tinggi-tinggi kalau mau sukses ..!! lho..
Purdi E. Chandra yang pertama kali mengibarkan hal ini di Indonesia melalui sekolah bisnisnya Entrepreneur University. Dengan tagline “cara gila jadi pengusaha” Entrepreneur University (EU) terbilang sukses membentuk pengusaha-pengusaha baru yang street smart. Mengambil jalan street smart memang akan terlihat seperti orang gila. Mereka memiliki keberanian menghadapi tantangan yang luar biasa dibandingkan dengan orang pada umumnya. Justru disinilah menariknya. Purdi E. Chandra berhasil membuktikannya. Dengan pola street smart, semakin banyak pengusaha muda sukses baru dari kalangan EU, padahal mereka tak memiliki pendidikan tinggi ataupun keahlian khusus di bidangnya. Lalu mereka yang sudah sukses ini berbagi pengalamannya kepada anggota-anggota baru.
Menurut Purdi, kendala orang sulit menjadi pengusaha adalah karena terlalu banyak diajarkan menggunakan otak kiri (academic smart )di sekolah/kampus. Menurutnya mereka yang academic smart, terlalu terbiasa untuk tidak boleh salah, padahal dalam kehidupan nyata semakin banyak kesalahan dapat menjadi pengalalman yang berharga untuk pelajaran hidup. Di sekolah kita terbiasa diajarkan bagaimana menghitung angka-angka dan menghafal pelajaran, bukannya belajar praktek berkomunikasi, kerjasama tim dan kepemimpinan yang baik. Di sekolah, mencontek adalah hal yang diharamkan. Dalam street smart mencontek malah dianjurkan. Kita tentunya mengenal istilah ATM (Amati, Tiru & Modifikasi).
Sehingga ada yang berpendapat bahwa sistem pendidikan kita di sekolah selama ini sebetulnya ‘memiskinkan kecerdasan entrepreneur’ kita sendiri.
Street smart menuntut kita belajar dari kesuksesan dan kegagalan orang lain maupun kita sendiri yang kita temui semasa berpraktek. Hal yang dilihat sukses dapat ditiru dan dikembangkan sedang yang berbuah kegagalan dapat menjadi peringatan untuk tidak diikuti. Tidak perlu repot-repot merintis jalan baru, konsep baru atau produk baru dalam bisnis yang belum tentu keberhasilannya, toh sudah banyak orang yang telah merentasnya, kita cukup memperhatikan dan meniru serta mengembangkan yang telah berhasil dan menjauhi yang telah gagal. Dengan segera mempraktekkannya, pengalaman kita akan terbentuk, kemudian perlahan konsep, metode dan hal-hal lainnya dapat kita pahami dengan sendirinya. Salah satu contoh yang sukses dengan metode ini di bidang internet adalah GM. Susanto.
Semakin kesini pola street smart ini semakin banyak digunakan orang di berbagai bidang. Ada internet marketing street smart, dll. Determinasi otak kanan dan kekuatan mental sangat dominan berpengaruh bagi praktisi Street smart. Kalimat sederhananya street smart adalah cerdas dengan praktek. Kalau di sekolah/kampus, kita hanya akan mendapat cerdas akademik saja (academic smart)
Soo.. kalau begitu jangan sekolah tinggi-tinggi kalau mau sukses ..!! lho..
Rabu, 02 Juni 2010
Istilah Entrepreneurship ; Hukum Rata-rata oleh Dr. Farrah Gray
Menarik sekali membaca buku Dr. Farrah Gray, seorang Miliuner kulit hitam Amerika yang mendapatkan 1 juta dollar pertamanya pada usia ke-16. Saya geleng-geleng kepala waktu membaca biografinya. Seakan melihat suatu keajaiban seorang anak miskin di lingkungan kumuh berubah menjadi seorang sukses dalam waktu singkat. Pertama kali membaca synopsis bukunya “Get Real Get rich”, yang terbersit dalam kepala saya adalah dua hal. Orang ini penipu, atau Ini keajaiban. Ternyata tidak ada yang benar.
Farrah hanya melakukan apa yang dia pandang benar, lalu berhasil..!Banyak sekali nilai besar yang disampaikan seorang muda Farrah Gray, kali ini saya hanya akan membahas “hukum rata-rata”. Di Bukunya “Get Real Get Rich” Farrah mengajak kita untuk menjadi orang yang realistis. Bersikap realistis, anda akan sukses. Bahkan dia sendiri mengaku dirinya realis berdarah dingin. Berhenti menganggap orang yang berhasil adalah karena “keberuntungan”, bahkan lebih ekstrim lagi Farrah menganggap tidak ada yang namanya “Keberuntungan”.
Hukum rata-rata berkata semakin banyak jumlah kesempatan yang anda buat semakin besar peluang kesuksesan yang anda punya. Orang sukses tidak duduk menunggu-nunggu suatu kesempatan emas lewat di depan mata mereka. Sebaliknya mereka menciptakan kesempatan mereka sendiri. Mereka menciptakan kesempatannya dengan memperbanyak menemui orang-orang dan membuat jaringan. Farrah mengajak kita melepaskan mentallitas lotre yang menginginkan keberuntungan datang tanpa usaha.
Sebagian orang berpegang pada ungkapan “Orang yang tepat di waktu yang tepat”. Ini juga merupakan suatu kebohongan. Yang benar adalah “Anda harus berada di berbagai tempat kapan pun juga” buat agar orang lain tahu bahwa anda ada. Hadirkan diri anda kapanpun dengan kondisi selalu siap. Maka hukum rata-rata berlaku; kesempatan dan peluang akan datang kepada anda bertubi-tubi.
Kalau anda bertanya kepada seorang miliarder seberapa banyak usaha yang dia lakukan untuk menjadi kaya, Farrah berani bertaruh kalau dia akan berkata “banyak sekali”. Bahkan Thomas alfa Edison berhasil menciptakan lampu pijar setelah usaha ke 9988. Jadi, kalau kita telah merasa gagal mencoba menjadi orang sukses, jangan langsung menyerah. Anda hanya gagal memanfaatkan satu peluang diantara banyak peluang lain. Sedang orang yang gagal hanya akan menangisi kegagalan.
Hukum rata-rata berlaku untuk semua orang tanpa kecuali. Mari lihat kembali, sudah berapa banyak kesempatan yang kita buat, orang yang kita temui, dan tempat yang telah kita datangi? Mari ciptakan peluang, mari menuju sukses..
Langganan:
Postingan (Atom)